Siapa yang belum beli tiket pertandingan Timnas Indonesia vs Islandia? Kalau belum, kamu bisa beli di Bukalapak lho! Bukalapak merupakan mitra jual tiket Indonesia vs Islandia resmi sehingga kamu bisa beli tiketnya jauh lebih cepat dan aman. Sebelum nonton keseruhan pertandingan tersebut, alangkah baiknya kita tahu beberapa pelatih legendaris Indonesia ya. Sebelum menjadi sukses seperti ini, timnas Indonesia memiliki beberapa sosok yang menjadi pahlawan di dunia pesepak bola Indonesia. Berikut beberapa pelatih legendaris Indonesia bagian dua.
- EA Mangindaan (1970-1971): sebelum menjadi pelatih, ia adalah seorang asisten asisten Antun “Tony” Pogacnik. Ia menjadikan pemain-pemain PSM, seperti Ramang, Suwardi Arland, dan Nursalam, sebagai trio penyerang paling fenomenal waktu itu. Dahulu, di bawah pelatihannya, Indonesia menempati peringkat ketiga di Saigon Cup 1970. Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional, yaitu: Peringkat Ketiga Saigon Cup 1970 dan Peringkat Kelima Asian Games 1970.
- Suwardi Arland (1971-1974 & 1976-1978): ia bersama dengan Ramang dan Nursalam dikenal sebagai trio maut ketika masih aktif menjadi seorang pemain. Namun, ketika dia menjadi orang pelatih bisa dikatakan bahwa karirnya menjadi seorang pelatih tidak sepopuler saat dia menjadi seorang pemain. Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional, yaitu: Peringkat Keempat Piala Raja 1971 dan Peringkat Keempat SEA Games 1977.
- Djamiat Dalhar (1974): adalah salah satu tokoh fenomenal dalam sepak bola Indonesia. Ia mencetak sejarah manis setelah tim arahannya mengalahkan Uruguay 2-1 dalam pertanfingan persahabatan di Jakarta pada tahun 1974. Hal tersebut merupakan sebuah presentasi yang dipersembahkan olehnya untuk dijadikan sebagai kado ulang tahun ke-44 PSSI. Selain itu juga, dia pernah menjadi kolumnis di sebuah surat kabar nasional bertajuk “Brainplayer Indonesia Nomer I” sejak tahun 1953.
- Aang Witarsa (1974-1975): sama dengan Suwandi, Aang dulunya adalah seorang pemain yang dikenal memiliki kualitas yang apik. Dia merupakan salah satu anggota skuat Indonesia pada Olimpiade 1956. Dia juga menyerah ilmi kepelatihannya ari Liepzig, Jerman Timur. Sebelum dia menjadi pelatih untuk timnas, dia dulu menangani Persib Bandung. Karena tak ada hasil signifikan di timnas, dia hanya melatih selama satu tahun.
- Wiel Coerver (Belanda/1975-1976 & 1979): dia adalah seorang arsitek asal Belanda dan asisten dari Wim Hendriks yang didaratkan oleh PSSI demi target lolos Kualifikasi Olimpiade 1976. Dalam sejarahnya, dia memiliki catatan manis, yakni gelar Piala UEFA bersama Feyenoord Rotterdam. Selain itu juga, dia menggagas terbentuknya turnamen segitiga antara Indonesia, Ajax Amsterdam, dan Manchester United. Selanjutnya giliran klub asal Austria, Voest Linz, dan Grasshopper. Disamping itu, dia menggembleng 40 pemain di Diklat Salatiga. Pada 12 Januari 1976, Indonesia menahan imbang Grasshopper 3-3. Ketika melawan Voest Linz pada 14 Desember 1975, 25.000 penonton Indonesia harus kecewa. Kondisi nonteknis tim juga panas berkaitan dengan bongkar-pasang kepengurusan PSSI. Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional, yaitu: Kualifikasi Olimpiade 1976 dan Perak SEA Games 1979.
- Marek Janota (Polandia/1979): dia adalah seorang pelatih Persija, yang bergelar Master of Physical Education dari Wychowenie Fizycnego, Akademi Pendidikan Jasmani di Warsawa. Ia juga mengantongi sertifikat dari “Chairman Committee of Physical Culture and Touring” Polandia yang menobatkannya sebagai Pelatih Kelas Satu pada 1971. Janota tercatat pernah menangani tim nasional remaja dan junior. Sayang, Marek tidak memiliki kesempatan untuk berjuang di SEA Games 1979. Ia memilih mundur karena merasa diintervensi PSSI. Bersama timnas Indonesia, dia telah mendapatkan Piala Kirin 1979.
- Frans van Balkom (Belanda/1980-1981): menjadi pelatih Belanda ketiga yang menukangi Indonesia. Indonesia membidik juara SEA Games 1981, Kualifikasi Olimpiade 1980, dan Kualifikasi Piala Dunia 1982. Cuma satu tugas Balkom yang berhasil dikerjakan, yaitu Kualifikasi Olimpiade 1980.
Dari ketujuh pelatih legendaris Indonesia bagian dua ini, adakah yang kamu tau? Oh iya mong ngomong tentang sepak bola, seminggu lagi Indonesia akan melawan Islandia dalam pertandingan sepak bola. Dan Bukalapak menjual tiket indonesia vs islandia resmi loh. Segera dibeli sebelum kehabisan.