Kafe Internet saat Pandemi Covid – Sebagai pekerja konstruksi bangunan, seseorang mendapat penghasilan yang membuatnya bisa menyewa ruangan pribadi di salah satu bilik kafe internet di sebuah Negara.
Banyak perusahaan yang bangkrut karena pandemi. Juga banyak pengangguran karena pandemi tersebut. Untuk mencegah penyebaran virus, Negara menerapkan status darurat nasional, yang memaksa pebisnis menutup tempat usahanya, termasuk kafe internet, sehingga penghuninya terpaksa mencari tempat berlindung yang lain.
Pemerintah menyediakan perumahan darurat untuk penghuni kafe internet, tetapi masalah tunawisma ini sudah lama terjadi bahkan sebelum pandemi virus corona berlangsung. Dan untuk itu Anda bisa kunjungi https://skaternet3d.com/ untuk info penting lainnya.
Mengapa Menyewa Rumah di Kafe Internet?
Orang-orang mulai menggunakan kafe internet sebagai alternatif murah untuk tempat penginapan. Sejak itu berangsur-angsur berubah menjadi semacam tempat penampungan tunawisma.
Buka sepanjang waktu, banyak kafe internet, kafe manga, dan kafe video game di sebuah Negara menyediakan kamar kecil, binatu koin, restoran, dan yang paling penting bilik pribadi dengan kursi malas yang dapat disewa dengan tarif per jam, harian atau semalaman.
Partisi kayu tipis memisahkan bilik dan koridor panjang nan sempit, yang membagi satu bilik dengan bilik lainnya. Ada begitu banyak kafe internet di sebuah Negara, sehingga siapa pun dapat menemukan tempat untuk tidur setiap malamnya.
Ingin kehidupan lebih baik
Sebanyak 15 ribu orang menginap di kafe internet dalam satu malam di sebuah Negara banyak dari mereka adalah pekerja kantoran ketinggalan kereta terakhir setelah minum-minum. Tetapi penghuni yang lain, seperti Takahashi, merupakan orang-orang yang tidak mampu membeli rumah.
Seseorang tidak keberatan jika kafe sedang ramai. Ia menyewa bilik pribadi dengan akses masuk berupa kartu. Semua barang-barangnya ada di ransel, sehingga dia bisa dengan mudah berpindah dari satu kafe ke kafe lainnya. Tapi semuanya berubah ketika pandemi melanda.
Perusahaan tempat ia bekerja bangkrut. Takahashi mendengar tentang sebuah kafe internet di taman Yoyogi yang hanya bertarif Rp30 ribu per 12 jam dan pindah ke sana. Tetapi ketika tempat itu ditutup, dia tidak punya tempat lain untuk tidur.
Hotel dari pemerintah
Tren menghuni kafe internet sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Pandemi virus corona seakan menyibak masalah serius dalam tren tersebut. Juru bicara pemerintah kota, mengatakan pihaknya akan menyediakan kamar bagi para penghuni kafe internet di sebuah hotel bisnis ketika keadaan darurat negara itu dijadwalkan akan berakhir. Periode itu, katanya, dapat diperpanjang jika keadaan darurat belum mencabut.
Untuk memenuhi syarat, penghuni kafe internet perlu menunjukkan kartu keanggotaan kafe atau membawa tanda terima untuk membuktikan bahwa mereka telah tinggal di kafe internet. Setiap rumah sakit di sebua Negara memiliki konter informasi di mana para pengungsi kafe internet dapat berkonsultasi mengenai tempat tinggal. Para penghuni kafe internet perlu memiliki bukti bahwa mereka telah tinggal di sebuah Negara selama 6 bulan.
Sejak deklarasi keadaan darurat di sebuah Negara hampir 700 orang telah pindah ke kamar hotel bisnis yang disediakan oleh pemerintah setempat. Para pejabat telah mengubah aula seni bela diri menjadi tempat perlindungan dengan bilik kecil pribadi yang memiliki tirai untuk memberikan privasi dan menghormati aturan jarak sosial.
Demikianlah artikel yang dapat saya buat tentang Kafe Internet inisemoga membantu pencarian anda dalam artikel ini dan semoga bermanfaat, terimakasih.