Sony Xperia Ion LTE – Walaupun sebenarnya di Indonesia jaringan Long Term Evolution (LTE) belum bisa digunakan, bukan berarti tak ada smartphone yang mendukung jaringan tersebut. Salah satu raksasa elektronik dunia, Sony, telah meluncurkan smarthpone LTE pertamanya di Indonesia yakni Xperia ion.
Sony Xperia Ion |
Nah, karena jaringan LTE belum bisa digunakan di Indonesia, perusahaan Negeri Sakura ini menghadirkan dua versi Xperia ion di Indonesia yakni versi HSPA dan LTE. Kali ini, Okezone berkesempatan menjajal Xperia ion yang mendukung jaringan LTE.
Desain Xperia Ion
Smartphone LTE pertama Sony ini hadir dengan bodi yang cukup besar, sehingga tentu terasa kurang nyaman jika terus digenggam dalam waktu yang lama. Meski begitu, bodi besar tersebut membuat Xperia ion terlihat tangguh dan elegan.
Dari sisi depan perangkat, smartphone yang hadir dengan sistem operasi Gingerbread ini memiliki desain berbentuk persegi panjang dengan sudut yang tajam. Sementara bagian depan terlihat rata, bagian belakang justru memiliki desain yang terasa sedikit melengkung ketika digenggam.
Seperti halnya smartphone Android lain, Xperia ion memiliki “tombol virtual†di bagian bawah perangkat yang merupakan letak menu, home, back, dan search. Di sisi kiri, hanya terdapat port USB dan HDMI, lalu di bagian atas terletak port audio jack.
Pengguna awal Xperia ion mungkin akan sedikit bingung dimana letak port microSD dan SIM card, pasalnya keduanya tertutup di bagian atas. Terlebih lagi, karena penutup kedua letak kartu mini tersebut cukup erat, maka Anda harus berusaha sedikit lebih keras untuk membukanya.
Sementara itu, bagian belakang ponsel merupakan tempat bertenggernya kamera utama setajam 12 megapiksel yang berdampingan dengan LED flash dan speaker berukuran kecil. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, cover baterai tidak bisa dibuka, sehingga Anda tidak bisa mengganti baterai sesuka hati.
Performa Xperia Ion
Salah satu yang diunggulkan perusahaan asal Jepang ini dari Xperia ion ialah kemampuan mendukung jaringan LTE. Sayangnya di Indonesia jaringan tersebut belum bisa digunakan, Sony pun mempermudah penggunaan Xperia ion dengan memberikan berbagai pilihan jaringan mobile yakni WCDMA only, GSM only, WCDMA (utama)/GSM, dan LTE (utama)/WCDMA/GSM.
Selain jaringan, layar pun menjadi perhatian khusus. Mengusung layar seluas 4,55 inci, Xperia ion cukup nyaman saat pengguna melakukan sapuan di layar. Bahkan bisa dikatakan, layar Xperia ion terasa lembut ditangan ketika menggeser-geser home screen.
Meski begitu, bukan berarti Xperia ion mulus tanpa masalah. Sering kali ketika mengakses Xperia ion ini, layar ponsel tidak responsif. Misalnya, ketika bermain Fruit Ninja yang memanfaatkan sapuan jari yang ekstra di layar, beberapa kali tidak merespon.
Hal serupa juga terjadi pada tombol virtual (menu, home, back, dan search). Tombol-tombol tersebut terkadang mesti ditekan berkali-kali agar bisa digunakan kembali. Meski begitu, diperkuat prosesor Dual Core 1,5 GHz Qualcomm, tidak ditemui lag saat membuka aplikasi dan hanya membutuhkan waktu sekira satu hingga dua detik.
Terlepas dari layar yang kadang tidak responsif, Xperia ion tetap menyuguhkan tampilan yang baik dengan layar HD. Terbukti saat dijajal menonton video beresolusi HD, kontras berbagai warna terlihat cukup jelas. Kontras warna itu juga ditambah dengan kecerahan layar yang cukup baik, sehingga bisa menjadi nilai tambah untuk kegiatan multimedia.
Kehandalan Sony dalam segmen fotografi pun dirasakan lewat hasil foto kamera 12 Megapiksel yang dimiliki Xperia ion. Memotret dengan pencahayaan terang, maka kualitas Xperia ion tidak diragukan. Resolusi 12 megapiksel memang menjanjikan hasil foto yang baik, kontras warna terlihat jelas dan hasil foto pun cukup bersih.
Sedangkan ketika memotret dengan pencahayaan redup, meski kontras warna masih terlihat, terdapat noise yang cukup jelas saat foto di-zoom.
Kekurangan Xperia Ion
Sementara
itu, kamera depan 1,3 Megapiksel pun memberikan hasil cukup baik ketika digunakan dengan memanfaatkan pencahayaan terang, terutama saat siang hari yang cerah, meski saat foto diperbesar noise masih terlihat. Namun sayangnya, jika digunakan memotret dengan cahaya redup, tanpa memperbesar foto, noise terlihat sangat jelas.
itu, kamera depan 1,3 Megapiksel pun memberikan hasil cukup baik ketika digunakan dengan memanfaatkan pencahayaan terang, terutama saat siang hari yang cerah, meski saat foto diperbesar noise masih terlihat. Namun sayangnya, jika digunakan memotret dengan cahaya redup, tanpa memperbesar foto, noise terlihat sangat jelas.
Untuk kualitas audio, saat dijajal mendengarkan musik dengan volume kecil atau pun besar, suara tidak terdengar sember. Namun jika sedang tidak ingin mendengarkan musik melalui headset, sebaiknya bagian belakang ponsel yang merupakan letak speaker diletakkan menghadap ke atas.
Hal tersebut perlu dilakukan, karena jika ketika mendengarkan musik tanpa headset dan bagian speaker tidak diletakkan di atas, maka suara akan terdengar lebih kecil. Maka untuk mengatasinya, arahkan bagian belakang ponsel menghadap ke atas, sehingga suara dari speaker terdengar jelas dan nyaring.
Secara keseluruhan, Xperia ion bisa menjadi andalan untuk menikmati multimedia, terlebih lagi kamera utama 12 megapiksel berhasil memberikan hasil foto yang baik. Namun sayangnya, layar yang sesekali tidak responsif dirasa cukup menganggu. Untungnya hal tersebut tidak terjadi dalam waktu yang lama.
Spesifikasi Xperia Ion
Layar : layar sentuh TFT tahan gores 4,55 inci (1280 x 720 piksel)
OS : Gingerbread (2.3.7), rencana upgrade Google Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Berat: 144 g
Prosesor: Qualcomm dual-core 1,5 GHz
Kamera: kamera utama 12 megapiksel dengan LED flash dan kamera depan 1,3 megapiksel, perekam video HD (1080P)
Variasi warna: hitam dan putih
Memori: RAM 1 GB, memori internel 16 GB, slot ekspansi microSD hingga 32 GB
Konektivitas: HDMI, GSM, HSDPA, dan LTE
Harga Sony Xperia Ion Terbaru
Sony Xperia ion dijual di Indonesia seharga Rp5,4 juta, smartphone ini bisa menjadi pilihan pecinta multimedia yang senang memanfaatkan luas layar untuk menonton video dan bermain game dan memanfaatkan kamera dengan resolusi tinggi.